Sabtu, 22 Desember 2012

Gadai Syari'ah




Tanggal/Tempat          : Kamis, 24 Nopember 2011/D3.103
Waktu                         : 16.00 WIB
Materi                          : Gadai Syariah
Pemateri                      : M. Zainal abidin/ Mantan Sekbidbid LISEI LP3ME Periode 2011
Notulis                         : Elvandari Solina Astandi

KAEDAH IBADAH DAN MUAMALAH
الآصل في العبادة التحريم  حتى يدل الدليل على إ باحتها
“Pada dasarnya dalam ibadah adalah haram, kecuali ada dalil yang membolehkannya”
الآصل في المعاملة الابا حة  حتى يدل الدليل على تحريمها
“Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh  kecuali ada dalil yang melarangnya”
Apa saja yang dilarang..? hal-hal yang dilarang berikut alasannya adalah sebagai berikut:
Sebab:
  1. Riba
  2. Gharar
  3. Ihtikar
  4. Tadlis
  5. Market inefficient
Akibat:
1.      Inbalanced between real n moneter sector.
  1. Missunderstanding/incomplete information
  2. Penawaran palsu,
  3. Asymmetric information/moral hazard
  4. Kerugian pihak lain, pemotong jalan

n  واذا كان جزءا من الاسلام الشامل فانه لا يمكن فصله عن بقية الانظمة الاسلامية من عقيدة وعبادة و أخلاق
n  Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna, maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54)
n  Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan aqidah (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17
n  ان الاقتصاد الاسلامي جزء من نظام الاسلام الشامل اذا كان الاقتصاد الوضعي -بسبب ظروف نشأته- قد انفصل تماما عن الدين فان أهم ما يميز الاقتصاد الاسلامي هو ارتباطه التام بدين الاسلام عقيدة و شريعة 
n  Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab situasi kelahirannya- terpisah secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting  ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah. (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)
ISLAM SEBAGAI
WAY OF LIFE




DASAR AKAD MUAMALAH

LANDASAN GADAI SYARIAH
Dari Anas r.a. berkata : “Rasulullah menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi di Madinah dan mengambil darinya gandum untuk keluarga beliau”. (HR. Bukhari)
v  Ar-Rahn, Rukun Ar-Rahn :
Pihak yang menggadaikan (Rahin)
Pihak yang menerima gadai (Murtahin)
Barang yang digadaikan (Marhun)
Hutang / pinjaman (Marhun Bih)
Sighot (Ijab-Qabul)
v  Syarat Rahn :
Pihak yang menggadaikan (Rahin) dan pihak yang menerima gadai (Murtahin) cakap hukum serta sama-sama ikhlas.
Pihak yang menggadaikan (Rahin) mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pinjaman.
Barang yang digadaikan (Marhun) benar-benar milik Rahin dan bebas dari ikatan atau syarat apapun.
Jumlah hutang (Marhun Bih) disebutkan dengan jelas.
v  Rahn Dalam Teknis Perbankan
RAHN merupakan produk penunjang sebagai alternatif pegadaian, terutama untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan insidentilnya yang mendesak.
Bank tidak menarik manfaat apapun, kecuali biaya pemeliharaan dan keamanan atas barang yang digadaikan.
Akad Rahn dapat pula diaplikasikan untuk memenuhi permintaan bank akan jaminan tambahan atas suatu pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar