Tanggal/Tempat : Kamis, 24 Nopember 2011/D3.103
Waktu : 16.00 WIB
Materi : Gadai Syariah
Pemateri : M. Zainal abidin/ Mantan
Sekbidbid LISEI LP3ME Periode 2011
Notulis : Elvandari
Solina Astandi
KAEDAH IBADAH
DAN MUAMALAH
الآصل في العبادة التحريم حتى يدل الدليل على إ باحتها
“Pada dasarnya dalam ibadah
adalah haram, kecuali ada dalil yang membolehkannya”
الآصل في المعاملة الابا حة حتى يدل الدليل على تحريمها
“Pada dasarnya semua
aktivitas muamalah adalah boleh kecuali
ada dalil yang melarangnya”
Apa saja yang dilarang..? hal-hal yang
dilarang berikut alasannya adalah sebagai berikut:
Sebab:
- Riba
- Gharar
- Ihtikar
- Tadlis
- Market inefficient
Akibat:
1. Inbalanced between real n moneter
sector.
- Missunderstanding/incomplete information
- Penawaran palsu,
- Asymmetric information/moral hazard
- Kerugian pihak lain, pemotong jalan
n واذا كان جزءا من الاسلام الشامل
فانه لا يمكن فصله عن بقية الانظمة الاسلامية من عقيدة وعبادة و أخلاق
n Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang
sempurna, maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ;
dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm.
54)
n Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita
mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari aqidah
Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan
aqidah (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim,
An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17
n ان الاقتصاد الاسلامي جزء من نظام
الاسلام الشامل اذا كان الاقتصاد الوضعي -بسبب ظروف نشأته- قد انفصل تماما عن
الدين فان أهم ما يميز الاقتصاد الاسلامي هو ارتباطه التام بدين الاسلام عقيدة و
شريعة
n Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari
sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab situasi
kelahirannya- terpisah secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan
terpenting ekonomi Islam adalah
keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan
syariah. (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul
Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)
ISLAM
SEBAGAI
WAY OF LIFE
WAY OF LIFE

DASAR AKAD
MUAMALAH


LANDASAN
GADAI SYARIAH
Dari Anas r.a. berkata : “Rasulullah
menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi di Madinah dan mengambil
darinya gandum untuk keluarga beliau”. (HR. Bukhari)
v Ar-Rahn, Rukun Ar-Rahn :
Pihak yang menggadaikan
(Rahin)
Pihak yang menerima gadai
(Murtahin)
Barang yang digadaikan (Marhun)
Hutang / pinjaman (Marhun
Bih)
Sighot (Ijab-Qabul)
v Syarat Rahn :
Pihak yang menggadaikan
(Rahin) dan pihak yang menerima gadai (Murtahin) cakap hukum serta sama-sama
ikhlas.
Pihak yang menggadaikan
(Rahin) mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pinjaman.
Barang yang digadaikan
(Marhun) benar-benar milik Rahin dan bebas dari ikatan atau syarat apapun.
Jumlah hutang (Marhun Bih)
disebutkan dengan jelas.
v Rahn Dalam Teknis Perbankan
RAHN merupakan produk penunjang sebagai alternatif
pegadaian, terutama untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan
insidentilnya yang mendesak.
Bank tidak menarik manfaat
apapun, kecuali biaya pemeliharaan dan keamanan atas barang yang digadaikan.
Akad Rahn dapat pula
diaplikasikan untuk memenuhi permintaan bank akan jaminan tambahan atas suatu
pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar